Pertanyaan apakah cahaya terdiri dari gelombang atau partikel muncul ketika teori cahaya yang saling bersaing yang diusulkan oleh Christiaan Huygens dan Isaac Newton. Melalui hasil kerja Albert Einstein, Louis de Broglie dan lainnya, sekarang ini diterima bahwa seluruh objek memiliki sifat gelombang dan partikel (meskipun fenomena ini hanya dapat terdeteksi dalam skala kecil, seperti atom).
EFEK FOTOLISTRIK / THE PHOTOELECTRIC EFFECT
Aspek yang luar biasa dari efek fotolistrik saat pertama kali diamati adalah :
1. Elektron dipancarkan langsung, tidak ada jeda waktu.
2. Meningkatkan intensitas cahaya akan meningkatkan intensitas elektron, tetapi bukan energi kinetik maksimum mereka.
3. Cahaya merah tidak akan mengeluarkan elektron, berapapun intensitasnya.
4. Sebuah cahaya violet lemah akan mengeluarkan beberapa elektron, namun energi kinetik maksimum cahaya violet melebihi energi kinetik maksimum cahaya lainnya dengan panjang gelombang yang lebih panjang.
Peristiwa-peristiwa di atas tidak dapat diungkap dengan teori cahaya Huygens.
Pada tahun 1901, Planck mengetengahkan hipotesa bahwa cahaya (gelombang elektromagnetik) harus dianggap sebagai paket-paket energi yang disebut foton. Besar paket energi tiap foton dirumuskan sebagai :
E = h . f
E
|
=
|
Energi tiap foton dalam Joule.
|
f
|
=
|
Frekwensi cahaya.
|
h
|
=
|
Tetapan Planck yang besarnya h = 6,625 .10 –34 J.det
|
Cahaya yang intensitasnya besar memiliki foton dalam jumlah yang sangat banyak. Tiap-tiap foton hanya melepaskan satu elektron. Kiranya mudah dipahami bahwa semakin besar intensitas cahaya semakin banyak pula cahaya yang diemisikan.
SIFAT KEMBAR CAHAYA
Gejala-gejala interferensi dan difraksi memperlihatkan sifat gelombang yang dimiliki cahaya, dilain pihak cahaya memperlihatkan sifat sebagai paket-paket energi (foton).
Timbul suatu gagasan apakah foton itu dapat diartikan sebagai partikel-partikel.
Untuk menjawab pertanyaan ini A.H. Compton mempelajari tumbukan-tumbukan antara foton dengan elektron.
Kesimpulan yang diperolehnya menunjukkan bahwa foton dapat berlaku sebagai partikel dengan momentum
sources:
written by: Clara Anabel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar